Pentingnya Pendidikan bagi Kehidupan Masa Depan
Pendidikan sangatlah penting, namun sangat jarang orang mengetahui secara spesifik akan pentingnya pendidikan. Banyak orang yang beranggapan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka dapat menjadi bekal untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Banyak pula orang yang beranggapan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka kita akan merasa dihormati oleh masyarakat.
Padahal tujuan dari pendidikan bukanlah
seperti itu. Dengan pendidikan kita akan mengetahui banyak hal. Dengan
pendidikan kita dapat menghindarkan diri dari kebodohan, meningkatkan
kreatifitas, mampu menghadapi persaingan, selalu berperilaku sopan santun,
mengetahui cara untuk menghargai serta bergaul dengan orang-orang disekitar
kita, dan masih banyak lagi.
Pendidikan merupakan modal utama untuk
bersaing dizaman yang serba moderen ini. Pendidikan tidak hanya bisa kita
dapatkan dari lingkungan sekolah ataupun dari perguruan tinggi saja. Tetapi
juga bisa kita dapatkan dari lingkungan keluarga, masyarakat, bahkan
ditempat-tempat lainnya. Pendidikan yang paling utama dan pertama adalah keluarga,
karena keluargalah yang pertama kalinya selalu melatih dan mendidik kita sejak
kita kecil.
Dengan berpendidikan kita dapat
merubah kehidupan kita menjadi lebih baik. Dengan berpendidikan kita juga dapat
menjadi orang yang berguna baik bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara
sekalipun.
Tetapi entah mengapa masih banyak warga
Indonesia yang tidak terlalu mementingkan pendidikan sebagai mana mestinya,
bukan hanya didaerah-daerah terpelosok saja, bahkan dikota-kota besar
sekalipun. Mereka lebih mengutamakan putra-putrinya bekerja mencari rupiah
daripada harus duduk dibangku sekolah ataupun perkuliahan. Lantas bagaimana
negara ini bisa menjadi negara yang maju dan kuat? Entahlah, yang jelas
kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan bagi putra-putrinya harus
ditingkatkan.
Dalam berpendidikan ataupun
mencari itu tidak ada batasan waktu dan usia. Oleh karena itu kita harus
memanfaatkannya sebaik mungkin. Namun sering kita jumpai bahwa pelajar-pelajar
dizaman sekarang sering bermalas-malasan untuk belajar. Mereka lebih sering
membuang waktunya untuk bermain handphone bahkan sampai larut malam sekalipun.
Mereka juga sering mengabaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mereka,
tetapi mereka sering melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang
pelajar.
Seperti
yang baru-baru ini kita jumpai yaitu
pelajar SMA maupun SMK yang mengikuti
konvoi serta mencoret-coret seragam osisnya untuk merayakan kelulusan
mereka. Padahal orang tua dan guru mereka pasti melarangnya, namun mereka
melakukannya. Itulah kekeliruan pelajar dimasa sekarang. Seharusnya sebagai
seorang pelajar yang baik kita menjalankan tugas-tugas kita sebagai pelajar
pada umumnya, yaitu belajar dengan giat, menghormati orang tua dan guru, serta
taat terhadap aturan.
Kelemahan lain dizaman sekarang yaitu
pendidikan agama sering dianggap tidak terlalu penting lagi. Misalnya saja
disekolah-sekolah negeri, pendidikan agamanya hanyalah berkisar antara 3-4 jam
saja. Padahal ilmu agama sangatlah penting, bahkan lebih penting dari apapun
itu. Namun masih banyak orang yang sering mengabaikannya. Mereka bahkan rela
mengeluarkan kantong mereka agar anak-anaknyaa bisa mengikuti bimbingan belajar
diluar sekolah, tetapi sering mengabaikan ilmu agamanya. Sebagai orang tua
hendaknya lebih sering memperhatikan putra-putri mereka, terlebih ilmu
agamanya. Misalnya saja menyuruh putra-putri mereka mengaji ataupun ngatur jiwa dimadrasah, majelis ta’lim,
ataupun tempat-tempat lainnya.
Sebagaimana
yang diungkapkan oleh ustadz M.
Saifuddin Masykuri disalah satu pidatonya: “Jika pahala orang yang mencari ilmu
itu diperlihatkan, maka orang-orang sekitar yang menyaksikan pahala tersebut
pastilah akan berbondong-bondong datang untuk turut serta mencari ilmu dan
meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilakukannya.” Dari pernyataan tersebut kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa menuntut ilmu merupakan hal yang sangat penting. Selain kita
mendapatkan pahala, kita juga akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas.
Dengan
pengetahuan yang tinggi, kita dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi orang
lain dan juga membantu masyarakat Indonesia yang kurang mampu, sehingga mereka
dapat merasakan bagaimana rasanya mendapatkan pendidikan walaupun tidak secara
formal.
Di
Indonesia yang merupakan negara berkembang, masih banyak penduduknya yang tidak
terlalu mementingkan pendidikan. Padahal pemerintah telah menetapkan wajib
belajar minimal 12 tahun dan telah memberikan keringanan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk
melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Contoh dari keringanan tersebut yaitu
dengan adanya bantuan dana BOS, Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan sebagainya.
Bukan
hanya pendidikan akademik saja yang diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia.
Namun, Ir. Joko Widodo selaku presiden RI yang ke 7 sangat menekankan kembali
pendidikan karakter yang menurutnya sudah hampir terkikis dari jiwa bangsa
Indonesia.
Misi tersebut sudah dijalankan, salah satunya
yakni dibidang pendidikan dengan diaktifkannya kembali ekstrakulikuler
disekolah, terutama untuk ekstrakulikuler yang bersangkutan dengan budaya
tradisional yang hampir terkubur oleh budaya luar. Sehingga banyak pelajar yang
melirik dan merasa tertarik untuk bergabung ke ekstrakulikuler tradisional
tersebut.
Dengan
demikian, ekstrakulikuler tradisional tidak kalah populernya dengan
ekstrakulikuler yang selama ini banyak diminati pelajar, misalnya basket. Siapa
yang tidak tahu olahraga ini? olahraga yang sangat hits dikalangan pelajar dan banyak diminati dari tahun ke tahun.
Nah,
misi presiden Indonesia yang akrab
dipanggil dengan pak Jokowi tersebut satu demi satu telah terwujud. Sehinggan
bangsa Indonesia dapat meningkatkan rasa cinta dan kepeduliannya akan
pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun informal dan yang terpenting
pendidikan karakter. Karena kemajuan suatu negara tidak dilihat dari pendidikan
formal saja, namun juga dilihat dari karakter bangsa itu sendiri.
Seandainya
dalam suatu negara mempunyai penduduk yang mayoritas berpendidikan tinggi,
namun tidak memiliki karakter baik yang kuat, maka akan timbul berbagai konflik
yang menindas satu sama lain. Misalnya saja korupsi, kolusi, nepotisme, dan
lain-lain. Masyarakat yang seperti itu berfikir “Belanda masih jauh”, tanpa
mereka sadari yang jauh pasti akan mendekat dan bisa saja negara NKRI dapat
dijajah kembali oleh bangsa luar.
Oleh
karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa hendaknya kita menjaga
kesatuan negara Indonesia tercinta agar tidak goyah dan lemah. Raihlah cita dan
mimpi setinggi angkasa, jangan mudah menyerah dan takut menghadapi realita
dunia. Jadikan pendidikan sebagai kunci utama untuk membuka jendela dunia dan
penyangga yang menopang kemajuan suatu negara.
Menurut
sebagian orang, sekolah itu sangat membosankan, menyita waktu bermain, apalagi
jika ditambah tugas yang menumpuk. Itu sebabnya banyak orang yang enggan
melanjutkan pendidikan wajar 12 tahun sebagaimana yang telah diterapkan oleh
pemerintah.
Ketahuilah,
menurut peribahasa jawa “tresna jalaran saka kulina” yang artinya jika kita
sudah terbiasa maka semakin lama akan menjadi suka. Dan peribahasa dari Ki
Hajar Dewantara “ing ngarsa sung tuladha,
ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang artinya didepan memberi
contoh, ditengah memberi semangat, dan dibelakang memberi daya kekuatan.
Dengan
demikian dapat kita simpulkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi masa
depan agar bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan kuat. Kita sebagai warga
negara Indonesia wajib menjaga almamater bangsa dan negara tercinta.
Dijajah cukup sekali, merdeka berkali-kali,
NKRI harga mati!!!.
PROFIL PENULIS
Nama : Mila Minhatul Maula
TTL : Pekalongan, 14 Agustus 1998
Alamat : Desa Wiradesa, RT/RW : 09/02
Pentingnya Pendidikan bagi Kehidupan Masa Depan
Reviewed by infokom ipnu ippnu kec. wiradesa
on
12:29:00 AM
Rating:
No comments: